fbpx

Cara Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik, Praktis!

Cara Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik

Moms, semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, termasuk di dalam rumah. Salah satu cara yang bisa Moms lakukan untuk ikut serta dalam gerakan ini adalah dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik. Selain membantu mengurangi sampah rumah tangga, Moms juga bisa mendapatkan pupuk alami yang berguna untuk tanaman di pekarangan rumah. Hemat, ramah lingkungan, dan praktis, bukan?

Pupuk kompos adalah hasil penguraian sampah organik seperti sisa makanan, daun kering, dan bahan-bahan alami lainnya yang menjadi nutrisi bagi tanah. Dengan memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan kompos, Moms bisa menjaga kualitas tanah tetap subur dan meningkatkan kesehatan tanaman. Selain itu, pembuatan kompos juga tidak memerlukan biaya besar dan bisa dilakukan dengan bahan-bahan sederhana yang ada di rumah.

Nah, jika Moms penasaran bagaimana cara membuat pupuk kompos yang praktis, berikut ini langkah-langkah mudah yang bisa Moms coba di rumah. Yuk, kita mulai!

1. Mengumpulkan Sampah Organik untuk Pupuk Kompos

Langkah pertama dalam membuat pupuk kompos adalah mengumpulkan sampah organik. Sampah organik yang bisa digunakan antara lain sisa sayuran, kulit buah, daun kering, rumput, dan sisa makanan seperti nasi atau roti yang sudah basi. Hindari memasukkan sampah yang mengandung bahan kimia atau plastik, ya, Moms!

Saat mengumpulkan sampah organik, pastikan Moms memisahkannya dari sampah non-organik seperti plastik atau kaca. Dengan cara ini, Moms akan mendapatkan bahan dasar yang lebih bersih dan mudah terurai menjadi kompos. Jangan lupa untuk menyiapkan tempat khusus di dapur untuk menampung sisa-sisa makanan yang bisa digunakan untuk kompos.

2. Menyiapkan Tempat untuk Pupuk Kompos

Setelah mengumpulkan sampah organik, langkah selanjutnya adalah menyiapkan tempat untuk membuat kompos. Moms bisa menggunakan tong kompos yang sudah tersedia di pasaran, atau memanfaatkan wadah besar seperti ember bekas atau kotak kayu. Pastikan wadah memiliki lubang udara agar proses penguraian berjalan lancar.

Tempatkan wadah kompos di area yang tidak terkena sinar matahari langsung dan cukup lembab. Ini akan membantu bakteri dan mikroorganisme dalam proses penguraian bekerja dengan optimal. Jangan lupa juga untuk sesekali mengaduk kompos agar udara bisa masuk ke dalam tumpukan sampah organik dan mempercepat proses pembusukan.

3. Menyusun Lapisan Sampah Organik

Moms, dalam pembuatan kompos, penting untuk menyusun sampah organik dalam beberapa lapisan. Langkah ini akan memudahkan proses penguraian. Pertama, masukkan lapisan dasar berupa daun kering atau potongan kayu kecil untuk membantu sirkulasi udara di bagian bawah. Setelah itu, tambahkan sampah organik yang sudah dikumpulkan.

Usahakan untuk menyusun sampah organik secara bergantian antara bahan kering dan basah. Misalnya, setelah memasukkan sisa sayuran yang basah, tambahkan lapisan daun kering atau rumput yang kering di atasnya. Cara ini akan menjaga keseimbangan kelembapan dalam tumpukan kompos dan mempercepat proses penguraian.

4. Menjaga Kelembapan Pupuk Kompos

Kelembapan merupakan salah satu faktor penting dalam pembuatan pupuk kompos. Jika tumpukan kompos terlalu kering, proses penguraian akan berjalan lambat. Sebaliknya, jika terlalu basah, kompos akan berbau tidak sedap. Oleh karena itu, Moms perlu menjaga kelembapan kompos dengan menyiramnya secara teratur.

Siram kompos dengan air secukupnya setiap beberapa hari, namun jangan sampai terlalu basah. Cara yang baik untuk mengecek kelembapan kompos adalah dengan meremasnya. Jika terasa lembab seperti spons yang diperas, berarti kelembapannya sudah cukup. Jika terlalu kering, tambahkan sedikit air.

5. Mengaduk Kompos secara Berkala

Moms, agar proses penguraian berjalan optimal, jangan lupa untuk mengaduk tumpukan kompos secara berkala. Pengadukan ini bertujuan untuk memastikan udara masuk ke dalam tumpukan dan bakteri pengurai mendapatkan cukup oksigen. Proses ini juga membantu menghindari bau tidak sedap yang biasanya timbul jika kompos kekurangan udara.

Pengadukan bisa dilakukan seminggu sekali atau setiap kali Moms melihat bahwa tumpukan kompos mulai mengering atau terkompresi. Dengan rutin mengaduk kompos, Moms akan mempercepat pembusukan dan mendapatkan hasil kompos yang lebih cepat dan berkualitas.

6. Menyaring dan Menggunakan Kompos yang Sudah Jadi

Setelah beberapa bulan, sampah organik yang Moms kumpulkan akan terurai menjadi pupuk kompos. Tanda kompos sudah siap digunakan adalah warnanya yang berubah menjadi cokelat gelap dan teksturnya yang halus serta tidak berbau busuk. Jika ada potongan-potongan besar yang belum terurai, Moms bisa menyaringnya dan memasukkannya kembali ke dalam tumpukan kompos.

Pupuk kompos yang sudah jadi bisa langsung digunakan untuk menyuburkan tanaman di pekarangan atau kebun Moms. Taburkan kompos di sekitar akar tanaman, lalu campur dengan tanah agar nutrisi terserap lebih baik. Dengan pupuk kompos alami ini, tanaman Moms akan tumbuh subur tanpa perlu menggunakan pupuk kimia yang bisa merusak lingkungan.


Moms, membuat pupuk kompos dari sampah organik ternyata tidak sulit, bukan? Selain membantu mengurangi jumlah sampah rumah tangga, Moms juga bisa mendapatkan pupuk alami yang bermanfaat bagi tanaman di rumah. Mulailah dengan mengumpulkan sampah organik harian dari dapur dan ikuti langkah-langkah di atas, Moms akan mendapatkan hasil kompos yang berguna dalam beberapa bulan.

Setelah beraktivitas di kebun atau taman, Moms tentu ingin tetap merasa nyaman saat beristirahat di rumah. Untuk itu, pilihlah daster kekinian remaja yang modis dan nyaman. Daster ini hadir dengan berbagai motif menarik, mulai dari motif bunga, polkadot, hingga garis-garis, dan tersedia dalam beragam warna, dari cerah hingga gelap. Cocok untuk Moms yang ingin tetap tampil stylish meskipun sedang santai di rumah atau saat beraktivitas di luar.

Koleksi Daster Remaja Kekinian by Dasterumah bukan hanya sekadar pakaian, melainkan sebuah pendukung istri dalam memenuhi tugas dan kewajiban rumah tangga. Sehingga, dalam setiap langkah kehidupan pernikahan dan keluarga, Daster Remaja Kekinian by Dasterumah siap membersamai moms memberikan kenyamanan dan tentunya awet digunakan bertahun-tahun

Moms juga dapat mengikuti program reseller dasterumah untuk mengisi kegiatan dirumah dan menambah penghasilan. informasi lebih lanjut dapat hubungi admin dasterumah. simak juga artikel dasterumah lainnya yang cocok untuk bunda dirumah. Moms layak merasakan kenyamanan dan gaya di setiap momen di rumah!

Dengan daster kekinian remaja, Moms bisa bergerak bebas sambil tetap tampil modis dan praktis. Daster ini nyaman digunakan untuk berbagai kegiatan, mulai dari mengurus rumah, berkebun, hingga pergi berbelanja. Jadi, yuk Moms, pilih daster favorit yang sesuai dengan gaya dan kepribadian Moms!


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Have no product in the cart!
0