fbpx

5 Tahapan Tekstur MPASI dari Usia 6–24 Bulan dan Menunya

Tahapan Tekstur MPASI dari Usia 6–24 Bulan

Moms, memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) adalah langkah penting dalam mendukung tumbuh kembang Si Kecil. Proses pemberian MPASI tidak hanya soal memberikan makanan, tetapi juga melibatkan pemahaman yang mendalam tentang tahapan tekstur makanan yang sesuai dengan usia anak. Dari usia 6 bulan hingga 24 bulan, tekstur MPASI akan berkembang, menyesuaikan dengan kemampuan bayi dalam mengunyah dan mencerna makanan.

Pada usia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan dengan MPASI, dan tekstur makanan yang diberikan harus disesuaikan dengan tahap perkembangan mereka. Pemberian MPASI yang tepat tidak hanya mendukung kebutuhan gizi bayi, tetapi juga membantu memperkenalkan berbagai rasa dan tekstur, yang penting untuk mengembangkan kebiasaan makan yang sehat. Mengetahui tahapan tekstur MPASI yang benar akan membantu Moms memberikan makanan yang sesuai dengan kemampuan bayi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 tahapan tekstur MPASI yang perlu Moms ketahui untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil dari usia 6 bulan hingga 24 bulan, serta menu MPASI yang bisa Moms coba di setiap tahapan. Dengan memahami tahapan ini, Moms akan lebih percaya diri dalam memberikan makanan yang tepat bagi buah hati.

1. Tahap Pertama: MPASI Halus untuk Usia 6 Bulan

Pada usia 6 bulan, bayi mulai siap untuk menerima makanan padat. Di tahap ini, tekstur makanan yang diberikan harus sangat halus, seperti puree atau bubur yang kental. Makanan dengan tekstur halus memudahkan bayi untuk menelan tanpa perlu mengunyah, karena kemampuan mengunyah bayi belum berkembang pada usia ini.

Moms, pada tahap pertama ini, menu yang bisa diberikan antara lain puree buah seperti apel, pir, atau pisang yang dihaluskan. Selain itu, Moms bisa memberikan puree sayuran seperti wortel atau labu kunir yang dimasak dan dihaluskan. Pastikan makanan yang diberikan tidak ada gumpalan yang dapat menghalangi bayi dalam menelan, dan selalu perkenalkan satu jenis makanan dalam satu waktu untuk menghindari reaksi alergi.

2. Tahap Kedua: Makanan dengan Tekstur Lebih Kental untuk Usia 7–8 Bulan

Pada usia 7–8 bulan, bayi mulai belajar untuk mengunyah meskipun gigi mereka belum tumbuh sepenuhnya. Oleh karena itu, pada tahap ini tekstur MPASI bisa sedikit lebih kental, namun tetap mudah untuk ditelan. Makanan yang diberikan bisa mulai diperkenalkan dalam bentuk yang sedikit lebih kasar, seperti puree yang masih memiliki sedikit tekstur, atau bubur dengan tekstur yang lebih kasar.

Moms bisa mencoba memberikan bubur nasi dengan kaldu ayam atau sayuran, di mana nasi sudah dimasak lembut namun masih ada tekstur yang lebih terasa. Sayuran seperti kentang, wortel, atau brokoli yang dimasak dan dihaluskan dengan tekstur sedikit kasar juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk bayi pada usia ini. Penting untuk memperkenalkan bayi pada berbagai tekstur makanan secara perlahan agar mereka terbiasa.

3. Tahap Ketiga: Makanan dengan Potongan Kecil untuk Usia 9–12 Bulan

Memasuki usia 9–12 bulan, kemampuan mengunyah bayi mulai berkembang, dan Moms bisa mulai memberikan makanan dengan potongan kecil-kecil. Pada tahap ini, tekstur MPASI yang lebih kasar dengan potongan makanan kecil akan membantu bayi belajar menggigit dan mengunyah dengan gigi yang mulai tumbuh. Makanan yang diberikan tetap harus mudah dikunyah dan ditelan, namun dengan bentuk yang lebih bervariasi.

Moms bisa memberikan potongan kecil buah seperti pisang, pepaya, atau buah pir yang matang, serta sayuran kukus seperti wortel atau brokoli yang dipotong kecil-kecil. Selain itu, bisa juga diberikan daging ayam atau ikan yang dipotong kecil atau dicincang halus. Memberikan makanan dengan tekstur seperti ini juga membantu bayi dalam mengembangkan kemampuan motorik halus mereka, seperti memegang dan menggigit makanan.

4. Tahap Keempat: Makanan dengan Tekstur Lebih Kasar dan Bentuk Utuh untuk Usia 12–18 Bulan

Saat bayi memasuki usia 12–18 bulan, kemampuan mengunyahnya semakin baik, dan mereka mulai dapat mengonsumsi makanan dengan tekstur yang lebih kasar, bahkan dalam bentuk potongan yang lebih besar. Pada tahap ini, makanan yang diberikan bisa berupa potongan makanan yang lebih besar dan lebih keras, tetapi tetap dalam bentuk yang bisa digigit dan dikunyah oleh bayi.

Moms bisa memberikan makanan seperti potongan kecil roti, pasta, atau bahkan potongan daging yang lebih keras dan sayuran yang masih dimasak tetapi tidak terlalu lembut. Selain itu, makanan seperti buah potong atau camilan sehat yang bisa digigit dengan tangan, seperti biskuit atau keju yang dipotong kecil, juga dapat menjadi pilihan yang baik. Pada tahap ini, bayi akan lebih suka makan dengan tangannya sendiri, yang mendukung perkembangan keterampilan motoriknya.

5. Tahap Kelima: Makanan Seperti Makanan Keluarga untuk Usia 18–24 Bulan

Pada usia 18–24 bulan, bayi biasanya sudah bisa makan dengan tekstur yang mirip dengan makanan keluarga. Mereka dapat mengunyah makanan dengan baik dan makan dalam porsi yang lebih besar. Makanan yang diberikan pada tahap ini sebaiknya sudah tidak terlalu lembek, dan bayi bisa menikmati hampir semua jenis makanan yang dimakan oleh anggota keluarga lainnya, dengan beberapa modifikasi jika diperlukan.

Moms bisa memberikan makanan keluarga seperti nasi, sayuran, daging, dan lauk pauk lainnya yang dipotong kecil-kecil. Hidangan yang lebih kompleks seperti sup, nasi goreng, atau pasta dengan saus juga sudah bisa diberikan, selama teksturnya mudah dikunyah dan tidak terlalu keras untuk gigi bayi. Pada usia ini, bayi biasanya sudah mulai terbiasa makan dengan sendok atau tangan mereka sendiri.

Memastikan MPASI yang Tepat untuk Tumbuh Kembang Optimal

Moms, mengetahui tahapan tekstur MPASI yang tepat untuk usia bayi adalah langkah penting dalam mendukung tumbuh kembang mereka. Memberikan makanan yang sesuai dengan kemampuan bayi dalam mengunyah dan mencerna makanan akan membantu bayi merasa nyaman dan menikmati proses makan. Dengan memperkenalkan berbagai tekstur secara bertahap, Moms akan membantu Si Kecil belajar dan beradaptasi dengan pola makan sehat yang akan bermanfaat untuk kesehatannya di masa depan.

Selain itu, dalam mengurus kebutuhan Si Kecil, Moms tentu juga perlu menjaga kenyamanan diri. Salah satunya dengan menggunakan daster kekinian remaja yang cocok untuk kegiatan di rumah maupun di luar rumah. Daster ini hadir dengan berbagai corak motif yang menarik dan banyak variasi warna, mulai dari yang cerah hingga gelap, yang membuat Moms tetap stylish sambil mengurus Si Kecil di rumah.

Koleksi Daster Remaja Kekinian by Dasterumah bukan hanya sekadar pakaian, melainkan sebuah pendukung istri dalam memenuhi tugas dan kewajiban rumah tangga. Sehingga, dalam setiap langkah kehidupan pernikahan dan keluarga, Daster Remaja Kekinian by Dasterumah siap membersamai moms memberikan kenyamanan dan tentunya awet digunakan bertahun-tahun

Moms juga dapat mengikuti program reseller dasterumah untuk mengisi kegiatan dirumah dan menambah penghasilan. informasi lebih lanjut dapat hubungi admin dasterumah. simak juga artikel dasterumah lainnya yang cocok untuk bunda dirumah. Moms layak merasakan kenyamanan dan gaya di setiap momen di rumah!

Dengan daster kekinian remaja, Moms tidak hanya bisa menikmati kenyamanan, tetapi juga tetap tampil modis saat beraktivitas di rumah atau di luar rumah. Model daster yang praktis dan stylish ini juga memudahkan Moms untuk bergerak aktif sambil tetap terlihat trendy. Jadi, pastikan Moms memilih daster yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya Moms sehari-hari.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Have no product in the cart!
0